RSS
Facebook
Twitter

8 April 2015

Budaya Ngosrek WC Anak-anak Sekolah di Jepang

HL | 08 April 2015 | 08:40 Dibaca: 276    Komentar: 16    14


1428456119237450728

Berbicara tentang kebersihan kayaknya sudah bukan hal yang istimewa lagi di Jepang. Membuang sampah pada tempatnya bukanlah suatu kegiatan yang sulit, dan orang-orang sudah otomatis dengan kesadaran sendiri untuk melakukannya.
Membahas kebersihan pasti image-nya akan langsung pada kesadaran kita untuk membuang sampah pada tempatnya, tapi ada hal lain loh yang masih berkaitan dengan kata bersih ini yang gak kalah penting untuk kita bahas. Sebagian orang akan menganggapnya menjijikkan dan kotor karena memang tidak terbiasa untuk bersentuhan dengan hal ini, tapi di Jepang? Jangan salah, dari anak TK sampai orang dewasa pun semua HARUS melakukan pekerjaan ini. Pekerjaan apa sih? Baiklah nanti saya coba bahas ya di bawah.
Saya sangat kagum dengan semangat orang-orang Jepang ini dalam menjaga kebersihan. Melihat tingginya semangat mereka yang sebegini hebatnya, pingin tahu ya kenapa kok bisa begitu teratur dan tertib orang-orang Jepang dalam menjaga kebersihannya? Saya pernah tanya sama suami, kalau di Indonesia sering ditemukan slogan “Kebersihan Adalah Sebagian dari Iman” lalu apakah di Jepang ada slogan yang mirip dengan itu? Dan jawabannya adalah tidak ada slogan tapi inti dari slogan itu di Jepang pun ada!
Menurut ajaran Agama Shinto, di mana penganut kepercayaan ini adalah mayoritas di Jepang, mengajarkan kalau kebersihan adalah salah satu cara agar bisa dekat dengan Tuhan. Karena itu penduduk Jepang berlomba-lomba untuk selalu menjaga kebersihan hati dan kebersihan lingkungannya. Kalau begini sih, Indonesia pun harusnya bisa dong ya? Karena saya yakin setiap ajaran agama apa pun pasti semua mengajarkan kebaikan dan kebersihan hati (jujur, tulus, tidak dengki dan penyakit hati lainnya) serta kebersihan lingkungan (tidak membung sampah sembarangan, dan menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingk). Tapi sayangnya kesadaran dari setiap individu sepertinya masih kurang di Tanah Air, dan ini salah siapa? Apakah budaya bersih belum membudaya di Indonesia?
Berbicara tentang budaya bersih di Jepang, saya jadi ingat omongan anak sulung saya kemarin habis mengerjakan PR-nya. Katanya, mulai kelas tiga ini, ada tambahan tugas bersih-bersih di sekolahnya. Saya jadi bingung, maksudnya? Dulu waktu dia masih kelas satu dan dua, saya memang tahu kalau ada tugas bersih-bersih yang dikerjakan oleh setiap anak di sekolah sehabis mereka makan siang bersama. Tugas bersih-bersih itu adalah membuang sampah, bersihkan kelas, mengelap meja dan kursi, dan mengepel lantai! Hee sampai mengepel lantai? Ya! Mengepel lantai bukan pakai alat pengepel lantai loh, tapi hanya menggunakan kain pel. Jadi anak-anak sekolah ini beramai-ramai akan membersihkan lantai dalam kelas dan lorong sekolah dengan mengelap lantai menggunakan tangannya. Dan mereka akan meluncur dengan kain pel basahnya dari ujung ke ujung, namanya anak-anak justru ini jadi ajang becanda satu sama lain, malah terlihat jadi acara bersih-bersih yang menyenangkan.
Lalu kelas tiga ini ditambah lagi tugas bersih-bersihnya? Saya jadi mikir model bersih-bersih yang gimana lagi ya? Dan anak saya pun menjawabnya, NGOSREK WC! Haa… takjub saya. Lah emang gak ada cleaning service-nya nih sekolah? Jawabnya adalah, “In your dream,” hahaha. Ya, di Jepang don`t expect too muchada bagian bersih-bersih di sekolah, entah ya kalau sekolah swasta, karena kalau sekolah inpres negeri biasa yang anak saya masuki ini para cleaning service-nya ya itu adalah murid-muridnya hehe jadi saya bisa mengerti kenapa anak-anak ini gak kenal jijik kalau sudah harus memegang kain pel basah yang dekil, ya karena sudah terbiasa di sekolahnya.
1428455740735231958
Image : http://igarasc.ed.iidanet.jp/?p=2589
Ngosrek WC adalah tugas anak-anak SD dari kelas 3 sampai kelas 6. Saya belum pernah lihat langsung kegiatannya bagaimana, tapi sering tuh di film-film Jepang suka ada scene di mana anak-anak sekolah sedang melakukan tugas bersih-bersih ngosrek WC. Itu asli bener-bener ngosrek loh, ngelap-ngelap tempat pipisnya, ngelap dinding sekat WC-nya, ngelap cermin dan tempat cuci tangan, ngosrek lantai kamar mandi dan ngosrek lobang WC, dan itu harus kinclong, wong ngerjainnya bareng bapak ibu gurunya, jadi ya langsung kena tegor kalo asal-asalan ngebersihinnya.
Di Jepang walau sudah terkenal dengan toiletnya yang super duper canggih, tapi jangan harap kalau dalam sekolah-sekolah itu toilet canggihnya akan banyak ditemukan. Lho kok? Ya, edukasi di Jepang mengajarkan agar anak terbiasa sejak kecil untuk menggunakan toilet Japan Style yang kita sebut dengan Washiki. Washiki adalah toilet model jongkok ala Jepun :D
Kegiatan bersih NGOSREK WC ini bukan hal yang aneh dan kita para orang tua di rumah jangan justru jatuh kasihan anak-anak mereka yang harusnya hanya belajar di sekolah itu kok harus dibebani dengan acara bersih-bersih sampai pada level ngosrek WC ini. Ternyata acara bersih-bersih ini mengandung makna yang sangat banyak dan akhirnya kita orang tua merasa harus berterima kasih pada sistem ini.
Sedari kecil anak harus terbiasa dengan kata bersih, bersih bukan hanya pada dirinya sendiri seperti harus mandi, gosok gigi, dan sebagianya tapi juga harus menjaga kebersihan lingkungan. Selain di rumah tentu saja pihak sekolah harus ikut turut serta mengumandangkan dan membuat anak-anak muridnya untuk mengenal, mengerti, melakukan, dan akhirnya menjadi terbiasa dengan yang namanya kebersihan lingkungan.
Di sekolah Jepang tidak ada budaya mengandalkan tenaga orang untuk menjaga kebersihan, dan itu adalah hal yang biasa di sini. Jangankan di sekolah untuk hal yang ada di luar sekolah pun, budaya membuang sampah bukanlah hal yang tidak aneh dan kadang juga saya lihat orang Jepang selalu mengantongi bungkus makanannya sendiri saat dalam perjalanan, entah itu dimasukkan dalam saku celana ataupun mengumpulkannya dalam tas untuk nanti dibuang di rumah. Kenapa? Karena memang Jepang jarang tempat sampah! Dan anehnya walau jarang tempat sampah, tidak ada tuh yang menggerutu dan misuh-misuh akan hal ini.
Membudayakan kebersihan di sini bukan saja menjaga lingkungan yang bisa terlihat jelas oleh orang banyak agar terlihat bersih dan rapih. Tapi untuk daerah yang tertutup dan tak terlihat pun tak luput dari perhatian mereka. Yaitu TOILET! Tempat tertutup yang sering kita cari dan butuh saat panggilan alam tiba. Dan Toilet adalah tempat yang harus kita jaga juga kebersihannya, karena memang di sana tempat ngumpulnya kuman dan penyakit kalau dibiarkan jorok dan kotor, dan kita pun pastinya jijik untuk menggunakannya kalau terlihat tidak bersih.
Di rumah saya memberi tugas kepada anak-anak, si sulung bertugas mengambil koran, dan mengecek pintu rumah apakah sudah dalam keadaan terkunci sebelum tidur dan si sulung bertugas untuk menyiram tanaman di balkon rumah setiap bangun tidur dan mengosrek WC. Kegiatan mengosrek WC ini herannya bukan saya yang suruh, tapi saat saya membersihkan toilet tiba-tiba si bungsu yang saat itu masih duduk di TK, menawarkan jasanya kalau tugas ngosrek WC selanjutnya dia yang mengerjakan. Lah seneng lah ini emaknya, jadi ringan tugasnya. Pas saya tanya emang gak jijik ngosrek WC, dan jawabannya cukup bikin saya senyam senyum, karena katanya, guru dan temen-temen di TK-nya bilang, kalau di WC itu ada Toire no kamisama (Dewi Toilet) yang akan menjadikan anak kecil yang suka membersihkan WC sampe kinclong itu kalau dewasa nanti akan menjadi wanita yang sangat cantik seperti dewi ohh itu toh alasannya hihihi pantesan semangat wkwkwk….
Mendengar alasan si bungsu ini, saya jadi inget tentang sebuah lagu Jepang yang berjudul Toire no kami sama yang dinyanyikan Uemura Kana di mana menceritakan seorang anak kecil yang tinggal sama neneknya yang mendapat tugas untuk membersihkan toilet dan anak kecil itu merasa jijik, tapi setelah neneknya mengatakan kalau dalam toilet itu ada dewinya. Jadi kalau bisa membersihkan toilet sampai pika-pika atau kinclong itu nanti dewasa akan berubah jadi manusia yang cantik. Dan si anak kecil itu pun mau melakukannya dan menjadi terbiasa sampai dewasa. Sampai neneknya meninggal pesan nenek untuk selalu membuat bagian toiletnya bersih itu selalu ia ingat dan lakukan, dan ini adalah berkat jasa nenek tersayangnya. Heran deh napa kalau denger lagu ini kadang mata saya jadi ngembeng dan ternyata si bungsu pun ikutan mewek hahaha lagu yang sangat bagus dan sarat makna.
((Video clip bisa dilihat di sini plus sama liriknya :  ))
Jadi sekarang bisa mengerti ya kenapa untuk urusan bagian terjijik pun, orang Jepang tidak segan untuk turun tangan memegang lap kain dekil dan mengelap serta mengambil sikat dengan sigap mengosrek toilet, ya karena dari pihak sekolah, rumah dan lingkungan serta masyarakat sekitar pun semua sudah membudayakan acara bersih-bersih ini sejak kecil, tidak ada saling mengandalkan, semua kesadaran sendiri. Pasti awalnya ada rasa enggan dari sang anak untuk melakukannya, tapi karena terus dilakukan apalagi mendapat pantauan dan awasan dari semua pihak, jadinya sianak terbiasa dan setelah dewasa kegiatan mengosrek WC pun sudah jadi hal yang tidak aneh dan tidak menjijikkan lagi.
Makanya jangan heran saat upacara masuk sekolah atau kenaikan kelas TK dan SD, itu ada satu hal yang wajib anak-anak kita bawa saat awal sekolah bersamaan dengan alat-alat tulisnya loh, coba tebak apa ituuu?
Ya, gak lain dan gak bukan itu adalah KAIN PEL! Aneh tapi nyata ya hehehe.
Nah, menjaga semangat bersih-bersih mereka ini baik itu di tempat terlihat dan tak terlihat saya pribadi harus mencontoh dari masyarakat di Negeri Sakura ini, tanpa pamrih, tanpa sanksi, tanpa himbauan dan ajakan, dan tanpa ancaman semua kesadaran sendiri menjaga lingkungannya agar terlihat bersih dan rapih, dan semua itu bisa terwujug karena didikan sejak kecil yang akhirnya kini sudah mengakar dan menjadi budaya yang kuat di Jepang :)
Salam hangat, wk

0 comments:

Post a Comment

Trimakasih Atas Komentarnya

  • Blogger news

  • Blogroll

    LOVE YOU