Era
globalisasi ini bisa disebut sebagai tantangan karena pada era ini perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan secara melesat. Perkembangan yang terjadi
semakin pesat. Dampak yang terjadi adalah banyaknya perubahan-perubahan
terutama dalam hal pendidikan.
Kali
ini kita telah memasuki abad 21, yang sering kita sebut sebagai era
globalisasi. Menurut wikipedia globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Atau globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Siswa
yang karakteristiknya memiliki rasa keingin tahuan yang sangat besar lebih
ngulik dalam hal teknologi. Mereka lebih tahu dan kreatif jika dibandingkan
dengan guru-guru yang sudah cukup umur. Meski banyak pula guru-guru muda yang melek
teknologi, namun masih banyak pula guru yang kurang canggih. Penyebab guru yang
tidak canggih itu mungkin karena sebagian guru senior belum mengenal komputer
sejak duduk di bangku SD hingga tamat Sekolah Pendidikan Guru. Jika ada yang
sudah mengenal komputer mungkin dikarenakan keinginan pribadi untuk belajar dan
menggunakan komputer atau tuntutan keadaan yang mengharuskan guru tersebut bisa
menggunakan komputer.
Para
profesional guru perlu memiliki kemampuan dalam melengkapi peserta didik
menjadi warga global. Peserta didik yang siap menjadi warga global tidak
boleh lagi memiliki kecanggungan atau kendala dalam merespons dan berinteraksi
dengan warga lain yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang
berbeda-beda. Di era globalisasi sekarang ini, e-learning (electronic learning) menjadi trend dimana-mana. Dalam konteks ini, kesigapan guru untuk
menguasai ICT dan menyediakan materi belajar yang cocok untuk F- learning
(flexible learning) bagi anak didik kita menjadi sangat vital. Ketrampilan
siswa dalam komputer dan menggunakan internet juga sangat penting. Sayangnya,
banyak guru yang justru resisten terhadap inovasi teknologi pembelajaran karena
tidak mau belajar lagi hal-hal baru yang lebih sesuai dengan perkembangan
zaman. Ada empat ciri budaya atau kiat sukses di era informasi/globalisasi,
yaitu :
·
Melek
teknologi
·
Kecepatan
dalam semua proses kerja
·
Kreativitas
dan inovasi
·
Kemampuan
mengembangkan relasi tanpa batas wilayah dan budaya
Melek
teknologi bagi seorang guru profesional haruslah menjadi kebutuhan agar tidak
tertinggal. Kecepatan dalam semua proses kerja juga sangat menentukan sukses
kita dalam menangkap peluang yang datangnya pasti tidak setiap saat.
Kreativitas dan kemampuan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif
sangat penting dalam pengembangan diri setiap guru. Kesuksesan dalam mendidik
di era globalisasi akan sangat tergantung pada persiapan-persiapan yang kita
lakukan sekarang.
Guru
di era global adalah guru yang mempunyai tugas memberikan pendidikan bermutu
secara profesional. Wardiman Djojonegoro dalam konteks ini pernah menyatakan
dalam makalahnya bahwa bangsa kita menyiapkan diri untuk memiliki sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Ciri SDM yang berkualitas tersebut adalah memiliki
kemampuan dalam menguasai keahlian dalam suatu bidang yang berkaitan dengan
iptek, mampu bekerja secara profesional dengan orientasi mutu dan keunggulan,
dan dapat menghasilkan karya-karya unggul yang mampu bersaing secara global
sebagai hasil dari keahlian. Sebagai tenaga pendidikan, guru professional tidak
lepas dari pencitraan yang diberikan dari orang lain.
Tidak
dapat disangkal lagi bahwa profesionalisme guru merupakan sebuah kebutuhan yang
tidak dapat ditunda-tunda lagi, seiring dengan semakin meningkatnya persaingan
yang semakin ketat dalam era globalisasi, terutama dalam bidang pendidikan.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme
guru adalah melalui sertifikasi yang merupakan sebuah proses ilmiah yang memerlukan
pertanggungjawaban moral dan akademis.
Kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu cepat di abad ke-21 ini
telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk proses belajar mengajar.
Ketika sumber informasi bisa diakses darimana saja tanpa hambatan, para
pendidik dituntut dan berkesempatan memanfaatkan kemajuan tersebut untuk
menemukan cara pembelajaran yang lebih efektif. Dengan kata lain, di
era 21 ini guru juga harus canggih tidak hanya murid saja yang mengikuti
perkembangan kemajuan teknologi.
Dalam
sistus jejaring sosial bernama facebook terdapat grup. Guru tinggal membuat
grup dan mengundang muridnya untuk bergabung dalam grup tersebut. Agar
pembelajaran berlangsung secara efektif dan menyenangkan, ada beberapa tips
yang bisa diterapkan.
·
Guru
perlu membuat peraturan yang wajib dipatuhi murid-murid yang tergabung di grup
facebook. Ini bertujuan supaya proses belajar di grup tetap kondusif dan tujuan
pembelajaran tercapai. Termasuk didalamnya mengingatkan murid-murid untuk tetap
bersikap sopan dalam memberikan pendapat atau komentar.
·
Guru
harus kreatif dalam menampilkan materi-materi di grup facebook agar aktifitas
belajar lebih hidup. Apalagi dengan beragamnya sumber belajar di internet
menjadikan guru punya banyak kesempatan membuat sesuatu yang berbeda dengan
belajar di dalam kelas. Atau bisa juga menyisipkan video yang bagus untuk
dibahas seperti memutarkan video dari YouTube yang berkaitan dengan pelajaran
yang dibahas.
·
Guru
juga jangan sampai lupa untuk memuji murid-murid yang bersikap baik dan aktif
di grup facebook. Ataupun memberikan ucapan selamat bila ada diantara mereka
yang berulang tahun atau mungkin memberikan semangat ketika mereka sedang
mempersiapkan diri untuk ujian. Guru bisa lebih kreatif dengan mengirimkan
ucapan dalam bentuk yang unik.
Selain
dengan adanya grup tersebut, melalui situs jejaring sosial facebook, siswa bisa
mengirimkan tugas tanpa harus bertemu dengan guru. Hal terpenting yang perlu
diperhatikan adalah kreativitas guru dan jangan sampai siswa kecanduan facebook
sehingga malas belajar.
Jadi
sebagai guru yang hidup di era globalisasi ini, kita harus canggih, jangan
kalah canggih sama muridnya. Kita harus terus mengikuti perkembangan jaman
terutama ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru harus memanfaatkan kemajuan IPTEK
ini menjadi sebuah pembelajaran walaupun fungsi utamanya bukan untuk belajar,
seperti sistus jejaring sosial facebook tersebut.
Tidak
dapat dipungkiri, beberapa tahun yang akan datang teknologi akan semakin
canggih, jadi kita sebagai guru jangan telat canggih. Bahkan jika bisa,
ciptakan teknologi sendiri. tapi sayang TIK dihapus dikurikulum 2013.
0 comments:
Post a Comment
Trimakasih Atas Komentarnya